PEMANFAATAN
AIR LAUT SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK UNTUK MENGHIDUPKAN LAMPU LED
Abstrak
Pada zaman modern ini, perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi sangat berkembang pesat,
begitu juga pengembangan pengetahuan tentang energi alternatif. Telah dilakukan
penelitian tentang air laut yang mampu menghasilkan energi listrik, dimana air
laut merupakan senyawa NaCl, air laut adalah sebuah larutan elektrolit dengan
zat terlarut terbesar.
Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa tegangan yang terdapat pada 1
cangkir air laut diperoleh 0,86V, dengan keterangan lampu mati, dan untuk 2
cangkir air laut diperoleh tegangan 1,78V dengan keterangan lampu hidup. Saat ini suplai energi listrik dari pemerintah tidak cukup mampu untuk
memenuhi kebutuhan energi yang diperlukan oleh masyarakat,
oleh karena itu kita perlu menghasilkan energi alternatif untuk membantu menyuplai
energi listrik dari air laut tersebut ke masyarakat. Listrik merupakan salah
satu kebutuhan hidup baik di masyarakat maupun dilingkungan kita sekitar.
Kata
kunci : Air laut, listrik
I. Pendahuluan
Air laut di era modern ini telah banyak dimanfaatkan
banyak negara sebagai sumber energi alternatif dan sebagai bahan yang bisa
dimanfaatkan untuk membuat sesuatu yang berguna, jika dimanfaatakan secara
besar-besaran air laut ini akan berpotensi besar untuk mencukupi sumber energy
listrik dimasyarakat untuk memenuhi kebutuhan energi listrik. Krisis energi
telah menjadi permasalahan yang terus berlarut di Indonesia dan negara yang
lain. Kebutuhan energi akan terus meningkat seiring dengan kemajuan teknologi
dan pertambahan jumlah penduduk, karena itu pemanfaatan air laut ini sangat
berguna untuk mengatasi krisis energi listrik yang melanda diberbagai Negara.
Ada beberapa cara untuk memanfaatkan air laut, bukan hanya sebagai sumber
listrik, tetapi bisa dijadikan sebagai bahan pangan.
Gagasan untuk menciptakan energi listrik dari air
laut baru saja diaplikasikan, dimana diaplikasikan pertama kali dibali, yang
disebut sebagai PLTAL ( Pembangkit Listrik tenaga Air Laut) dan dikemukakan
oleh yang melakukan penelitian bahwa satu unit pembangkit listrik ini dapat
menghasilkan hingga satu megawatt—yang cukup untuk menghidupi listrik sebuah
desa. Namun, pada kenyataannya, daya yang dapat dihasilkan berkisar pada angka
sepuluh kilowatt. Inilah yang membuat pengaplikasian pembangkit listrik ini
masih terbatas untuk dimanfaatkan secara besar-besaran, namun sudah cukup jika
dimanfaatkan untuk penggunaan arus yang kecil disuatu tempat, misalnya untuk
menghidupkan lampu dipinggiran jalan. Tetapi dikatakan bahwa penyebab hal
tersebut bergantung terhadap kadar air laut disetiap masing-masing daerah atau
tempat, semakin baik kadar garam terhadap laut tersebut semakin besar tegangan
dan daya arus listrik yang dihasilkan oleh air laut tersebut .
Energi laut merupakan energi alternatif “tebaharui” termasuk sumber daya nonhayati yang memiliki potensi
besar untuk dikembangkan. Diperkirakan potensi laut mampu memenuhi empat kali
kebutuhan listrik dunia sehingga tidak mengherankan berbagai negara maju telah
berlomba memanfaatkan energi ini. Sumber energi alternatif pada air laut yang
tengah berkembang adalah energi pasang surut,gelombang laut,arus laut,dan OTEC
( ocean thermal energy convertion).
II. Landasan Teori ( Materi)
2.1
Pengertian Air Laut
Air laut
adalah air dari laut
atau samudera. Air laut memiliki kadar garam rata-rata
3,5%. Artinya dalam 1 liter (1000 mL) air laut terdapat 35
gram garam (terutama, namun tidak seluruhnya garam dapur/NaCl). Energi Laut
merupakan alternatif energi 'terbaharui' termasuk sumberdaya non-hayati yang
memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Selain menjadi sumber pangan, laut
juga mengandung beraneka sumberdaya energi yang keberadaannya semakin
signifikan manakala energi yang bersumber dari bahan bakar fosil semakin
menipis. Laut sebagai ‘Last Frontier’ di bumi memang menjadi tujuan akhir
menjawab tantangan kekurangan energi. Diperkirakan potensi laut mampu memenuhi
empat kali kebutuhan listrik dunia sehingga tidak mengherankan berbagai negara
maju telah berlomba memanfaatkan energi ini. Secara umum, lautan dapat
memproduksi dua tipe energi yaitu energi dari kandungan air laut, perbedaan
suhu dan salinitas (termodinamika) serta energi gelombang dan arus
(mekanik/kinetika). Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa, hampir
sepanjang tahun mendapat sinar matahari sekaligus memiliki lautan luas serta
garis lingkar pantai yang panjang. Artinya kita memiliki sumber energi
potensial yang sangat besar dan tidak ada habisnya. Dengan kondisi alam ini
sudah semestinya kita tidak perlu khawatir akan kehabisan sumber energi.
Persoalannya tinggal bagaimana kualitas manusia (SDM) didalamnya memanfaatkan
dan mengelola potensi ini.
Lautan meliputi bumi lebih dari 70 persen,
menjadikannnya wadah terbesar penyerap panas. Panas matahari menghangatkan
bagian permukaan laut dibanding bagian dalamnya, dan perbedaan suhu inilah yang
dapat dikonversi untuk menghasilkan energi. Tanda bahwa air laut mengandung
arus listrik adalah adanya unsur Natrium Chlorida (NaCl) yang tinggi dan oleh H2O
diuraikan menjadi Na+ dan Cl-. Dengan adanya partikel muatan bebas itu, maka
ada arus listrik. Energi yang dihasilkan dari air laut memiliki keunggulan
seperti ramah lingkungan dan tidak membutuhkan banyak dana. Dari beberapa percobaan
sederhana, dua liter air laut sebagai elektrolit dialirkan ke rangkaian Grafit
(anoda) dan Seng atau Zn (katoda) mampu menghasilkan tegangan 1,6 volt.
Percobaan lanjutan dengan menggunakan air laut sebanyak 400 liter, dan accu
(aki) bekas 12 volt mampu menghasilkan 9,2-11,8 volt.
Energi lewat pembangkit listik tenaga laut juga
memiliki hambatan dan tantangan secara ekologi terutama ekonomi, namun justru
lebih bersih dari kemungkinan pencemaran dan dampak lingkungan lainnya.
Kemampuan dan perkembangan teknologi sekarang ini memungkinkan untuk diterapkan
dan dimanfaatkan. Bahkan, jika dibandingkan dengan tenaga angin maupun tenaga
matahari, hingga kini, kedua sistem tersebut masih memiliki peluang merusak
alam. Apalagi jika pembangkit masih terkait dengan tenaga yang diambil dari
nuklir maupun minyak bumi.
1. Kandungan
pada air laut
Dikemukakan bahwa kadar garam-garaman
dalam air laut mempengaruhi sifat fisis air laut seperti densitas,
kompresibilitas, titik beku dan temperatur. Beberapa sifat seperti viskositas,
daya serap cahaya tidak terpengaruh signifikan oleh salinitas. Dua sifat yang
sangat ditentukan oleh jumlah garam di laut adalah daya hantar listrik dan
tekanan osmosis. Namun hal ini belum penulis mengerti sepenuhnya. Yang penulis
tangkap dari penjelasan blog itu bahwa zat-zat garam-garaman yang utama yang
terkandung dalam air laut adalah Klorida (55%), Natrium (31%), Sulfat (8%),
Magnesium (4%), Kalsium (1%), Potasium (1%) dan sisanya kurang dari 1% terdiri
dari Bikarbonat, Bromida, asam Borak, Strontium dan Florida.
Laut, menurut sejarahnya, terbentuk 4,4
milyar tahun yang lalu, dimana awalnya bersifat sangat asam dengan air yang
mendidih (dengan suhu sekitar 100 °C) karena panasnya Bumi pada saat itu.
Asamnya air laut terjadi karena saat itu atmosfer Bumi dipenuhi oleh karbon
dioksida. Keasaman air inilah yang menyebabkan tingginya pelapukan dan
menyebabkan air laut menjadi asin seperti sekarang ini. Pada saat itu,
gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid menghantam Bumi.
Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu juga bertipe mamut atau
tinggi/besar sekali tingginya karena jarak Bulan yang begitu dekat dengan Bumi. Air laut merupakan
campuran dari 96,5% air murni dan 3,5% material lainnya seperti garam-garaman,
gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut. Air
laut memang berasa asin karena memiliki kadar garam rata-rata 3,5%. Kandungan
garam di setiap laut berbeda kandungannya. Laut yang paling tawar adalah di
timur Teluk Finlandia dan di utara Teluk Bothnia, keduanya merupakan bagian
dari laut Baltik. Laut yang paling asin adalah Laut Merah (dimana suhu tinggi
dan sirkulasi terbatas membuat penguapan tinggi dan sedikit air masuk dari
sungai-sungai). Air laut memiliki kadar garam karena bumi dipenuhi dengan garam mineral
yang terdapat di dalam batu-batuan dan tanah. Contohnya Natrium, Kalium, Kalsium,
dan lain-lain. Apabila air sungai mengalir ke lautan, air tersebut membawa
garam. Ombak laut yang memukul pantai juga dapat menghasilkan garam yang
terdapat pada batu-batuan. Lama-kelamaan air laut menjadi asin karena banyak
mengandung garam.
2.
Manfaat dan Fungsi air laut :
v
Sebagai sumber mata pencaharian nelayan
v
Tempat sebagai rekreasi dan hiburan
v
Sebagai suatu unsur keseimbangan darat,laut, dan udara
v
Sebagai sumber air hujan
v
Tempat hidup sumber makanan kita
v
Pembangkit listrik tenaga ombak, pasang surut, angin, dan
sebagainya
v
Tempat budidaya ikan, kerang mutiara, rumput laut, dan
lain-lain
v
Tempat barang tambang berada
v
Sebagai jalur transpotasi air
v
Sebagai tempat cadangan air bumi
v
Sebagai objek riset penelitian dan pendidikan
3.
Pengertian arus listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur
dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang
sangat lemah dalam satuan mikroAmpere () seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat
kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir.
Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus
yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.
Arus
listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan
internasional. Satuan
internasional untuk arus listrik adalah Ampere
(A). Secara formal satuan Ampere
didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya
sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang
dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
4. Lampu LED
LED atau singkatan dari Light
Emitting Diode adalah salah satu komponen elektronika yang terbuat dari
bahan semi konduktor jenis dioda yang mempu mengeluarkan cahaya. Strukturnya
juga sama dengan dioda, tetapi pada LED elektron menerjang sambungan P-N
(Positif-Negatif). Untuk mendapatkan emisi cahaya pada semikonduktor, doping
yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus.
LED memiliki bentuk fisik seperti gambar berikut:
LED memiliki bentuk fisik seperti gambar berikut:
LED
memiliki dua kaki yang terbuat dari sejenis kawat. Kawat yang panjang adalah
anoda, sedangkan kawat yang pendek adalah katoda. Coba perhatikan bagian dalam
LED, akan terlihat berbeda antara kiri dan kanannya. Yang ukurannya lebih besar
adalah katoda, atau yang mempunyai panjang sisi atas yang lebih besar adalah
katoda. Anoda adalah elektroda, bisa berupa logam maupun penghantar listrik
lainnya pada sel elektrokimia yang terpolarisasi jika arus mengalir ke
dalamnya. Arus listrik mengalir berlawanan dengan arah pergerakan elektron.
Katoda
merupakan kebalikan dari anoda. Katoda adalah elektroda dalam sel elektrokimia
yang terpolarisasi jika arus listrik mengalir keluar darinya.Arah arus
konvensional hanya dapat mengalir dari anoda ke katoda. Untuk pemasangan LED
pada board mikrokontroller Anoda dihubungkan ke sumber tegangan dan katoda
dihubungkan ke ground. Di dalam LED terdapat sejumlah zat kimia yang akan
mengeluarkan cahaya jika elektron-elektron melewatinya. Dengan mengganti zat
kimia ini (doping), kita dapat mengganti panjang gelombang cahaya yang
dipancarkannya, seperti infra red, hijau/biru/merah, dan ultraviolet.
Klasifikasi tegangan LED menurut warna yang dihasilkan:
Tegangan kerja / jatuh tegangan pada sebuah menurut warna yang dihasilkan:
a.
Infra
merah : 1,6 V
b.
Merah
: 1,8 V – 2,1 V
c.
Oranye
: 2,2 V
d.
Kuning
: 2,4 V
e.
Hijau
: 2,6 V
f.
Biru
: 3,0 V – 3,5 V
g.
Putih
: 3,0 – 3,6 V
h.
Ultraviolet
: 3,5 V
Keunggulan dari LED:
v LED memiliki efisiensi energi yang
lebih tinggi dibandingkan dengan lampu
lain, dimana LED lebih hemat energi 80 % sampai 90%
dibandingkan lampu lain.
v LED memilki waktu penggunaan yang
lebih lama hingga mencapai 100 ribu
jam.
v LED memiliki tegangan operasi DC
yang rendah.
v Cahaya keluaran dari LED bersifat
dingin atau cool (tidak ada sinar UV atau
energi panas).
v Ukurannya yang mini dan praktis
v Tersedia dalam berbagai warna
v Harga murah
Kelemahan
dari LED
Suhu lingkungan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan
gangguan elektrik pada LED.
III. Metodologi
Penelitian
3.1.
Waktu Dan Tempat Penelitian
Penelitian
pemanfaatan air laut sebagai sumber arus listrik dilakukan pada :
Hari Pertama
Waktu : 14.30-16.30
Hari,tanggal : Sabtu, 11 Mei 2013
Tempat : Pantai kualo
Hari Kedua
Waktu : 15.40-17.50
Hari,tanggal : Minggu, 12 Mei 2013
Tempat : Pantai Kualo
3.2.
Alat dan Bahan
·
air laut secukupnya
·
lempeng tembaga 9 buah
·
lempeng seng 9
buah
·
gelas
aqua kosong 9 buah
·
kabel 1
meter
·
lampu led 2
buah
·
penjepit buaya 9
buah
·
multimeter 1 buah
3.3.
Metode Penelitian
Masukkan
air laut ke dalam gelas aqua, sisakan sekitar 2 cm dari batas
air ke
permukaan gelas.
Masukkan
lempengan tembaga dan lempengan seng ke dalam
gelas,
jangan
sampai kedua lempengan bersentuhan.
Jepitkan
penjepit buaya ke lempengan tembaga dan ke lempengan seng
Ukur
arus dengan menggunakan multimeter
Setelah
arus dan tegangan terukur hubungkan lampu LED dengan
bantuan
kabel secukupnya terhadap penjepit Buaya
tersebut
Begitu
juga dengan susunan yang dilakukan yaitu dirangkai dengan
susunan paralel
atau susunan seri.
IV. Hasil
dan Pembahasan
4.1 Data Hasil Percobaan
A.
Rangkaian Seri
NO
|
AIR
LAUT
|
LAMPU LED
|
ARUS
(A)
|
TEGANGAN
(V)
|
Keterangan
|
1
|
1
GELAS
|
1
|
0.16
|
0.86
|
Mati
|
2
|
2
GELAS
|
1
|
4,1
|
1.58
|
Redup
|
3
|
3
GELAS
|
1
|
4,6
|
2.48
|
Terang
|
4
|
4
GELAS
|
1
|
4,9
|
3.13
|
Terang
|
5
|
5
GELAS
|
1
|
5,7
|
3.90
|
Terang
|
B.
Rangkaian
Paralel
NO
|
AIR LAUT
|
LAMPU LED
|
ARUS
(A)
|
TEGANGAN
(V)
|
Keterangan
|
1
|
4 GELAS
|
1 BUAH
|
4,9
|
3.18
|
Terang
|
2
|
6 GELAS
|
1 BUAH
2 BUAH
|
7,7
|
4.96
|
Terang
Redup
|
3
|
9 GELAS
|
1 BUAH
2 BUAH
|
8,5
|
6.94
|
Terang
Redup
|
4.2
Pembahasan
Penelitian
yang telah dilakukan tentang pemanfaatan Air laut sebagai sumber arus listrik untuk
menghidupkan lampu LED dengan menggunakan air laut sebagai sumber energi
listrik dan lempengan katoda (tembaga)
dan anoda (seng) sebagai penghantar arus ( konduktor).
Untuk
mendapatkan arus listrik dari air laut ini cukup simpel, hanya dengan
menggunakan lempengan tembaga dan lempengan seng dan kabel yang cukup. Berdasarkan
data yang diperoleh bisa diketahui bahwa setiap satu gelas menghasilkan 0,86 V
untuk lampu yang belum hidup, 3 gelas
dengan tegangan 2,48 volt untuk lampu yang terang .unutk arus yang besar harus
banyak menggunakan air laut, lempengan tembaga dan lempengan seng yang memiliki
luar permukaan yang cukup besar. Besarnya
tegangan pada air laut bergantung pada kadar garam yang terkandung pada air
laut, semakin pekat kadar garam yang terkandung pada air laut, maka semakin
besar juga tegangan pada air laut tersebut,dan kadar garam air laut setiap tempat atau daerah
berbeda-beda menentukan kadar air garam.
Energy
laut ini dimanfaatkan bukan hanya untuk mengidupkan lampu led saja, namun
dimanfaatkan untuk menghidupkan listrik pada suatu daerah yang sempit atau
bahkan pada daerah yang luas. Jika energi air laut ini dapat dikembangkan di
Indonesia, maka Negara Indonesia dapat menghemat energi, karena sebagian besar
wilayah Indonesia adalah perairan/laut. Sumber energy yang berasal dari fosil
tiap saat akan segera menipis. Maka dari itu Energy laut yang cukup besar ini termasuk
energy yang efisien atau sebagai energy alternative yang dapat dimanfaatkan dan
dikembangkan.
V.
Kesimpulan
Dan Saran
5.1
Kesimpulan
v 1
gelas air laut tegangannya 0.86 V, arusnya 0.7 A, lampu led mati
v Dengan
menggunakan 3 gelas tegangannya 2.48 V, arusnya
0.92, lampu led
hidup
v Air
laut dapat mengidupkan lampu led dengan menggunakan lempengan
tembaga
dan lempengan seng sebagai konduktor.
v Tanda
bahwa air laut mengandung arus listrik adalah adanya unsur Natrium
Chlorida
(NaCl) yang tinggi dan oleh H2O diuraikan menjadi Na+ dan Cl-.
v Energi
air laut energy yang harus dimanfaatkan.
5.2
Saran
a. Sering
melakukan percobaan dengan cara yang sama atau yang berbeda.
b. Gunakan
wadah yang lebih besar untuk sumber energi yang banyak.
VI. Daftar Pustaka
Gabriel,
J.F. Fisika Lingkungan. Jakarta :
Hipokrates, 2001.
http://arisudev.wordpress.com/2011/12/28/laut-baterai-alam-raksasa/
Lampiran
Gambar
Pemanfaatan kandungan
air laut yang disusun secara parallel
Pemanfaatan kandungan
air laut yang disusun secara seri
Terlihat lampu Hidup terang
mudah-mudah2an analisis bapak bisa di pergunakan banyak orang, bgitu juga saya yang masih belajar :)
BalasHapusBisa gak di post juga gambar berupa lempengan tembaga,aluminium beserta ukuran bahan2 tersebut.thanks
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusmbak, untuk ukuran lempeng tembaga dan seng nya ada ketentuannya ndak?kebetulah aq mau bikin akuarium air laut aq jadi hemat energi, jadi menggunakan akuarium tersebut sebagai sumber listrik untuk lampu led sebanyak 120 led 1 wat yang berarti 120 watt, dan apa aman jika lampu saya tersebut adalah 12v atau saya harus merubah rangkaian nya menjadi seri sesuai voltase yang akan dihasilkan?terus untuk ukuran 300liter butuh tembaga dan seng ukuran berapa dan menghasilkan berapa voltase dc?Pertanyaaan terakhir nih mbak, di dalam air laut itu akan terjadi arus listrik?takutnya ikan nemo dan kawan2 beserta koralnya nanti mati kesetrum mbak....mohon pencerahannya..... kalo masalah karat di seng nantinya masih bisa ditangani dengan alat pelengkap saya
BalasHapusmampir juga di blog saya ya.....hehehe..... www.duniakitabersamarc.blogspot.com www.cintaakuarium.blogspot.com
BalasHapusJika air lautnya diganti dgn larutan air garam bisa, gak?
BalasHapus2xbet korean – review of best sportsbook and bonuses - Legalbet
BalasHapus2xbet korean is 메리트 카지노 an online betting company that specializes in sports betting. The company งานออนไลน์ was established in 2016 and their headquarters are in 1xbet korean Krakow,